Prospects Internet Cafe




Prospects internet cafe in my home area was not too good, because the conditions surrounding my home is not big town.  Location internet cafe that will support a lot of visitors who will come and play in the cafe. There are several internet cafes that have been standing around my neighborhood. But is less developed in the last few months, because factors in this area not support. WHY?  I will discuss here.


1. Environmental factors nearby area.

Environmental conditions in the area around the house is not convenient residential location.Far from the main road and far from the big city. If you are expecting visitors from the only cafe in a residential neighborhood is not enough.


               2. Factor 'X'

I mention the  factor 'X' is a modem. Some of the houses around me already have a modem + laptop / PC. Or there is also a mobile phone that can be a modem. 

There are some causes the quiet visitors in  internet cafe

           
                Prospect of real profitable internet cafe but it was not around my neighborhood. If the cafe is located in a strategic location
and into the big city would support the visitors to come. And do not forget to improve the cafe facilities such as: air conditioning in the room, high end computer specifications, and fast internet connection.

Baca Selengkapnya...

METODE ILMIAH



PENGERTIAN METODE ILMIAH

Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.


KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintangatau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur.

LANGKAH – LANGKAH METODE ILMIAH
  • Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup.
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah. Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.

  • Mengidentifikasi Masalah

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas. 
Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

  • Perumusan Hipotesis
Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah.
CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS:
l  Menunjukkan hubungan antara 2 variabel atau lebih.
l  Dinyatakan dalam kalimat deklaratif / pernyataan.
l  Dapat diuji
l  Harus didukung oleh teori / hasil penelitian yang relevan.
l  Dirumuskan padat dan jelas.
 
JENIS-JENIS HIPOTESIS:
1.  HIPOTESIS KERJA / ALTERNATIF (Ha)
     - ada hubungan antara 2 variabel
     - ada perbedaan antara 2 variabel
   Rumusan Hipotesis kerja (Ha):
  a.  Jika ………. maka …….
  b.  Ada perbedaan antara …………. dan ………..
  c.  Ada pengaruh ………. terhadap ……..
2.  HIPOTESIS NOL (Ho) / HIPOTESIS STATISTIK:
     - dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik
     - tidak ada perbedaan antara 2 variabel
     - tidak adanya pengaruh variabel X terhadap var. Y
   Rumusan Ho:
  a.  Tidak ada perbedaan antara …… dengan ……..
  b.  Tidak ada pengaruh …………terhadap …………..


  • Perancangan Penelitian/ Pengumpulan Data
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.

Pengertian pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket[1] ,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.
Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang amat penting dan strategi kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapi tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis [2]. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.

Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.


  • Pelaksanaan Penelitian
Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.




  • Pelaporan Penelitian
Hasil penelitian adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).





Sumber : 
http://alphaomega86.tripod.com/metode_ilmiah.htm
id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://vekey.blogspot.com/2012/05/merumuskan-hipotesis.html
http://farelbae.wordpress.com/catatan-kuliah-ku/pengertian-pengumpulan-data/

Baca Selengkapnya...

PERKEMBANGAN, FUNGSI, DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


Perkembangan Bahasa
 
Berdasarkan sejarah yang telah tersirat bahwa bangsa Indonesia memiliki menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa persatuan bangsa. Dengan munculnya Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Hal ini diketahui dari beberapa prasasti, diantaranya:
  1. Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
  2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
  3. Prasasti Talang Tuwo, di Palembang, pada tahun 684.
  4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
  5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
 
Berhubung dengan menyebar Bahasa Melayu ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dengan lahirnya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang mengiikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yang semuanya dengan nama Indonesia. Adapun isi dari sumpah pemuda itu adalah sebagai berikut:
  1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Dengan lahirnya sumpah pemuda Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.“
 
Peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan bahasa Indonesia
  1. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
  2. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
  3. Tahun 1917, badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
  4. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan mamancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
  5. Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan-kawan.
  6. Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
  7. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
  8. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
  9. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
  10. Pada tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.
 
Fungsi Bahasa
 
Ada beberapa fungsi bahasa. di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Sebagai Alat Ekspresi Diri. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
    Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita.
  2. Sebagai Alat Komunikasi
    Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
  3. Sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
    Bahasa di atas sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat  hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).
  4. Sebagai Alat Kontrol Sosial
    Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
    Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial.
 
Kedudukan Bahasa Indonesia
 
Secara umum Kedudukan Bahasa Indonesia terbagi menjadi 2. diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional.
    Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional:
    • Bahasa Indonesia berfungsi sebagai Lambang kebanggaan kebangsaan
    Bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini , Bahasa Indonesia harus kita pelihara dan kita kembangkan. Serta harus senantiasa kita bina rasa bangga dalam menggunakan Bahasa Indonesia.
    • Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang identitas nasional
    Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat pemakainya/yang menggunakannya membina dan mengembangkannya sehingga bersih dari unsur – unsur bahasa lain.
    • Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya
    Dengan adanya Bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa penghubung antar warga, daerah, dan buadaya).
    • Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai – bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing – masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
    Dengan bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
  2. Sebagai Bahasa Negara.
    Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara:
    • Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan
    Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
    • Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar didalam dunia pendidikan
    Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang digunakan di lembaga – lembaga pendidikan mulai dari taman kanak – kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia.
    • Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
    Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal – balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
    • Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
    Bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri – ciri dan identitasnya sendiri ,yang membedakannya dari kebudayaan daerah.


    Sumber :
    wikipedia
    http://ishals.student.umm.ac.id/2012/02/03/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia-dan-ejaan-yang-disempunakan

Baca Selengkapnya...

Order Letter (2)


December 25, 2012 
 
NIKE Official Products
P.O. Box 556
Weston SG, Singapore  77989

Subject:  Sport equipment order

Please ship the following items from your sales catalog
dated January 10, 2013:

        ITEM                        SIZE      COLOR         QTY    PRICE

   Nike Mercurial Glide    39-43    Purple                3      $478.60
   Nike Gato                    39-43     Blue                   2      $431.40
   Nike CTR 360              39-43    White and red    4      $422.00
   
The items ordered above should be shipped C.O.D. to this address:

                GALLERY FOOTBALL,  LAW DEPARTMENT
                        Mall of Indonesia
                         P.O. Box 16320
                        Jakarta 551-0096

The costs above reflect a discount , with net due in 30 days after the invoice date. The merchandised is to be shipped
by your company's own truck line at a rate of 7 percent of the
total net cost.

Sincerely,



Ariesta Rendy Saputra
Supervisor, 
 
 
Note :  
 I've choosen because this company is the best seller at ASIA i have ever had. 
Originality quality and cheapest price.
 
  

Baca Selengkapnya...

Example of Inquiry Letter


A letter of inquiry asks someone for specific information. In some cases, such as a request for promotional material, the recipient will have a clear interest in responding to your letter. In other cases, such as a request for specific information on a product, the recipient may or may not be as motivated to respond quickly. Consequently, always make the tone of the letter friendly and make it easy for the recipient to identify and provide the information you need. 
And now I will give you an example of the inquiry letter. I'm using the Full Block Style to make this letter. And this is the example form Me (Ariesta Rendy Saputra) :





Rendyariesta & CO.LTD
Taman Raya Citayam F / 4
Citayam, Jawa Barat 16320



Ref : DS / RC
01 December 2012
The Krakatau Steel Engineering Co.
Bangkok
Thailand

Dear Sir or Madam,

Subject : Request for Catalogues

We saw your a advertisement in the "Metal Worker" a few days ago and interested in your steel products. Please let us have the details of your product together with the sample, terms of payment, and the price list.
If the quality is satisfactory and the terms are reasonable, we will place a large order soon. could you give us details of discount and the fastest delivery please.
We hope to receive your reply soon



                                                                                                                        Yours faithfully,



Ariesta Rendy Saputra 
                                                                               
Manager

Baca Selengkapnya...

Mengenai Saya

Foto saya
Tinggal disebuah gubuk kecil yang terletak disuatu kota.

Statistik

Diberdayakan oleh Blogger.